Senja
Photos by Upik abu blogger |
Aku tahu.
Ketika kau sedang
menatap cakrawala senja ini.
Kau berusaha untuk memahat wajahku pada gumpalan awan diatas
sana.
Aku tahu.
Ketika kau melihat matahari mulai tenggelam di kaki
cakrawala.
Kau berusaha memetik siluet senja ini untukku.
Meski akupun tahu.
Aku tidak lagi bisa melihat indahnya dunia ini.
Tapi kau selalu tahu, bagaimana aku bisa kembali melihat
dunia ini tanpa melihat.
Dan aku tahu, di belantara ini kau telah berkelana bersimbahkan
darah dan air mata, hanya untuk membuatku melihat kembali dunia.
Syair-syair cinta yang setiap hari aku dengarkan darimu.
Akan selalu menjadi alunan indah yang akan selalu terngiang
dibenakku.
Kau tahu aku dengan sangat baik.
Kini.. aku dan kamu telah berada di massa yang berbeda.
Senyap. Sunyi. Beku. Dingin. Disini.
Aku berusaha mengais kembali kebahagian kita di masa lalu.
Mengais kebahagian hati yang serupa dengan indahnya warna
pelangi.
Mengais indahnya cakrawala senja yang dulu menatapku dengan
tenang.
Mengais kembali keharuman yang tercipta di rona senja.
Senyap. Sia-sia.
Aku tak bisa lagi kembali bersamamu.
Aku hanya bisa termangu dalam kronologi waktu ini.
Dengan selasar hari yang semakin berganti.
Aku berharap bisa mengendalikan semua perasaan ini. Perasaan
yang sangat abstrak.
Meski kita berada di dunia yang berbeda..
Aku akan tetap menggenggam serangkaian nostalgia kita
dahulu.
Selamat tinggal belahan jiwaku.
Jiwamu, nafasmu, akan selalu bersamaku.
Walaupun kurasakan sangkur-sangkur senapan mencabik-cabik
jantungku.
Tidak ! Tidak! Kau
tak boleh menangis.
Kelak, jika aku kembali.
Aku yang akan memetik
siluet senja ini untukmu.
Komentar
Posting Komentar